Ibnu absyadz, seorang ahli nahwu yang sangat terkenal, menceritakan tentang pengalaman dirinya. Pada suatu hari beliau sedang berada diatas loteng mesjid raya dimesir. Beliau sedang menyantap makanan bersama orang banyak. Tiba-tiba muncul seekor kucing. Ada seseorang yang melemparkan satu kepal makanan kepada kucing tersebut lalu dia mengambil dengan mulutnya. Setelah mengambil makanan yang dilemparkan itu, ia lari dan menghilang dari hadapan orang banyak. Namun, tidak lama kemudian kucing tersebut muncul kembali. Maka, dia dilempari makanan lainnya. Seperti kelakuan sebelumnya kucing tersebut mengambil makanan yang dilemparkan ke arahnya dan lari. Hal itu dilakukan olehnya berkali-kali.
Orang-orang yang hadir saat itu merasa kaget terhadap kelakuan kucing itu. Mereka mengetahui bahwa tidak mungkin makanan itu 'karena sangat banyak' dimakan sendirian. ketika mereka merasa sangsi atas apa yang dilaukan oleh kucing tersebut, mereka mengikutinya. Ternyata mereka menemukan kucing tadi naik ke atas sebuah dinding yang ada diatas loteng masjid raya. Kemudian kucing tadi turun ke bawah, yaitu ke sebuah reruntuhan kayu. Dibawah reruntuhan kayu itu ada seekor kucing buta yang sedang diam. Semua makanan yang diambil oleh kucing tadi dibawa olehnya ke tempat kucing buta tadi dan diletakkan dihadapannya. Maka, kucing buta tersebut memakan makanan tersebut. Orang-orang merasa kaget terhadap kejadian itu. Ibnu Absyad berkata, "Jika untuk kucing buta saja Allah menaklukan kucing lain supaya memenuhi kebutuhannya, sehingga dia tidak terhalang mendapatkan rezeki, pasti Dia tidak akan membiarkan diriku terlantar."
Kirim kirim ke Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar