Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 01 Juni 2010

Engkau Layak Menjadi Pemimpin Bukan Umar


Pada suatu malam Umar keluar rumah untuk mengontrol keadaan rakyatnya. Beliau sampai pada sebuah kemah yang jaraknya tidak kurang tiga mil dari madinah. Kala itu beliau  menemukan sebuah kemah yang kelihatan apinya menyala. Ia menghampirinya. Setelah dekat dengan kemah tersebut, Umar melihat seorang perempuan yang dikelilingi oleh anak-anak kecil yang sedang menangis. Umar bertanya perihal mereka kepada perempuan itu. Perempuan tersebut menjawab, "Kami kedinginan dan kemalaman." Umar bertanya,"Ada apa dengan anak-anak itu?" Perempuan itu menjawab, "Mereka mengangis karena di atas kuwali itu apa? " Wamita itu menjawab,"Air! Saya mmbujuk mereka dengan air tersebut supaya mereka dapat tidur." Lalu wanita itu berkata, "Umar itu sepertinya tidal mau peduli." Ia tidak tahu bahwa yang mengajak berbicara kepadanya adalah orang yang disebutkannya itu. Umar bertanya, "Kasihan sekali engkau. Bagaimana pandangan engkau tentang Umar?" Wanita itu mejawab,
Saya tidak tahu apakah dia mengurus kami atau tidak."
Setelah mendengar jawaban wanita itu, Umar bergegas menuju baitulmal. Ketika kembali lagi, dia memikul makanan dengan pundaknya sendiri. Ia memikul tepung dan minyak. Ia tidak mau ada orang lain yang menggantikannya. Malah, ketika ada seseorang yang menawarkan diri untuk mengangkat makanan tersebut, ia menyatakan bahawa pada hari kiamat dosa dirinya tidak akan ada yang menanggung. Umar memasak makanan untuk anak-anak kecil itu. Perempuan itu merasa aneh atas apa yang dilakukan oleh Umar dan berkata, "Semoga Allah membalas dengan kebaikan kepadamu. Demi Allah, yang lebih layak mejadi pemimpin adalah engkau bukan Umar."

Kirim kirim ke Facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Tree Hearts Blogger Template